Yesaya 7:14 menurut pandangan kaum liberal
Sebab itu Tuhan sendirilah yang akan memberikan kepadamu suatu pertanda: Sesungguhnya, seorang perempuan muda mengandung dan akan melahirkan seorang anak laki-laki, dan ia akan menamakan Dia Imanuel (Yes 7 : 14 ITB)
Therefore the Lord himself shall give you a sign; Behold, a virgin shall conceive, and bear a son, and shall call his name Immanuel. (Isa 7:14 KJV)
Banyak penganut liberal akan menafsirkan ayat tersebut, sebagai berikut :
- Penulis Matius mengutip Septuaginta, yaitu Alkitab Ibrani dalam bahasa Yunani, yang dicurigai bahwa Yesaya 7: 14 dalam Septuaginta mengandung kesalahan terjemahan (translation error). Yesaya menggunakan kata ’almah’ untuk menggambarkan seorang gadis muda dalam usia siap menikah (marriagable age). Jika ia ingin merujuk perawan, seharusnya menggunakan kata ‘bethulah’ Penulis terjemahan Yunani (Septuaginta) melakukan kesalahan ketika menerjemahkan ‘almah’ Ibrani ke ‘parthenos’ Yunani, yang berarti perawan . Penulis Matius dan Lukas yang mungkin tidak dapat membaca bahasa Ibrani ; mereka akan mengandalkan terjemahan Septuaginta. Mereka mendasarkan bagian dari tulisan mereka pada kesalahan dalam penerjemahan ke dalam bahasa Yunani itu. Indikasinya bahwa mereka memaksakan cerita untuk membuat nubuatan Yesaya 7:14 itu menjadi kenyataan dalam kitab Injil mereka di Perjanjian Baru.
- Nubuat Yesaya tentang Immanuel yang lahir tahun 742 SM, yaitu tahun pertama pemerintahan raja Ahas. Ahas , raja Yehuda , menghadapi serangan pasukan gabungan dari Suriah dan Israel. Yesaya menjelaskan kepada Ahas bahwa ia tidak harus membentuk aliansi dengan Asyur . Untuk mendukung nasehat ini, Allah akan memberikan tanda : seorang wanita muda akan mengandung dan melahirkan seorang anak yang akan diberi nama Immanuel . Tanda ini hanya akan menjadi efektif jika terjadi segera . Tanda ini tidak akan meyakinkan raja Ahaz, jika nubuat Yesaya tersebut tidak terpenuhi sampai setelah kematian Raja Ahas.
- Yesaya jelas tidak mengacu kepada suatu peristiwa yang akan terjadi berabad-abad kemudian. Jika ia merujuk ke masa depan yang jauh, seperti dalam pasal 11 , dia biasanya menggunakan frasa kata seperti "pada hari itu".
- Terjemahan bahasa Ibrani nama Immanuel ( Yunani : Emmanuel ) sebagai "Allah beserta kita" dalam Matius 1:23 menyiratkan bahwa penyandang nama itu bersifat ilahi. Nama itu benar-benar berarti "Tuhan beserta kita", yang berarti bahwa Tuhan akan mendukung kita. Arti nama itu masuk akal, jika nama anak itu adalah untuk menunjukkan kepada raja Ahaz bahwa Allah ada di pihaknya.
- Lukas 1 menyebutkan bahwa Maria akan memanggil anaknya Yeshua ( Yesus dalam bahasa Yunani ). Yesus disebut Yeshua di seluruh Kitab Suci Kristen - bukan Immanuel.
Ide Yesus yang lahir dari seorang perawan tidak dinubuatkan oleh Yesaya. Sebaliknya, Yesaya seharususnya memaksudkannya kepada seorang wanita muda yang melahirkan anak laki-laki sekitar 742 SM - kejadian umum yang sangat normal. Dia meramalkan bahwa ia akan memanggil namanya Immanuel. Banyak kelahiran pada wanita muda yang mungkin akan terjadi pada waktu itu. Tetapi , tidak disebutkan baik dalam Alkitab maupun dalam catatan sejarah atau arkeologi yang secara positif mengacu kepada Immanuel yang telah lahir . Hal ini mungkin atau tidak mungkin menjadi kenyataan, tetapi nubuat itu tentu tidak berhubungan dengan kelahiran Yesus.
Selain itu kisah kelahiran anak dara adalah sebuah contoh kisah legenda, mitos, paganisme yang beredar dalam periode waktu penulisan kitab-kitab injil, sehingga tidak dapat dipungkiri adanya nafas helenisme di dalam karya tulisan kitab-kitab Injil di abad-abad pertama, di mana kerajaan dan kebudayaan Yunani menjadi pusat peradaban dunia yang paling maju pada masa itu.
Referensi
- King James version of the Bible
- Tim Callahan, "Bible prophecy: Failure or fulfillment?," Millennium Press, (1997), Page 6.
- "Who is Jesus - Preview: What were people saying before he was born," Campus Crusade for Christ Online, at: http://www.ccci.org/whoisjesus/
- B.M. Metzger & M.D. Googan, Eds., "The Oxford Companion to the Bible," Oxford University Press, (1993), Page 789 to 790. Read reviews or order this book
Tidak ada komentar:
Posting Komentar