KENAIKKAN TUHAN YESUS KE SURGA (Kisah Para Rasul 1:1-14)
Peristiwa Kenaikkan Tuhan Yesus adalah memang suatu peristiwa nyata yang membedakan dengan sangat tajam Kekristenan dengan agama-agama lain di dunia. Mungkin para tokoh pendiri agama itu merasa diutus oleh Tuhan, tetapi tidak pernah ada yang berani mengaku bahwa ia berasal dari Surga dan kembali ke Surga. Hanya Tuhan Yesus yang secara pasti dan meyakinkan mengatakan bahwa "Lalu Ia berkata kepada mereka: "Kamu berasal dari bawah, Aku dari atas; kamu dari dunia ini, Aku bukan dari dunia ini." (Yoh 8:23).
Dibandingkan dengan berita Injil tentang kematian-penguburan-kebangkitan Yesus Kristus yang mendominasi kitab-kitab Injil, kisah kenaikkan Tuhan Yesus ke Surga memang cuma seperti cuplikan kisah kecil. Matius tidak menuliskannya, Markus cuma 1 ayat di Mark 16:19 yang itupun diragukan salinan teks aslinya, Lukas juga cuma 1 ayat dan begitu juga dengan Yohanes.
Mengapa narasi kitab-kitab Injil menempatkan peristiwa historis yang merupakan salah satu pilar penting dari kekristenan ini dalam porsi yang sedikit ?
- Para penulis Injil merasa bahwa kisah ini "tidak terlalu" memberikan kontribusi langsung terhadap pesan utama berita Injil. Isu penting dari peristiwa salib yang sudah selesai itu (tetelestai) adalah bukan kepergian Tuhan Yesus ke Surga, tetapi kedatangan Roh Kudus (Pentakosta) sebagai era baru dimulainya zaman gereja. "Tetapi kamu akan menerima kuasa, kalau Roh Kudus turun ke atas kamu, dan kamu akan menjadi saksi-Ku di Yerusalem dan di seluruh Yudea dan Samaria dan sampai ke ujung bumi. " (Kis Rasul 1:8).
- Latar belakang kisah ini adalah ketakutan para murid ketika akan ditinggal oleh Tuhan Yesus setelah bersama-sama secara fisik di bumi selama 3,5 tahun. Peristiwa Kenaikkan Yesus ke Surga sepertinya tidak menyajikan konklusi kehidupan dan pelayanan Yesus. Sebaliknya seperti menjadi anti klimaks dari terang peristiwa kematian dan kebangkitan Kristus. Cenderung kepada rasa sedih karena keterpisahan daripada sukacita dan kemenangan dari sisi pandang para murid. Apa yang telah kami lihat dan yang telah kami dengar itu, kami beritakan kepada kamu juga, supaya kamupun beroleh persekutuan dengan kami. Dan persekutuan kami adalah persekutuan dengan Bapa dan dengan Anak-Nya, Yesus Kristus. (1 Yoh 1:3).
Kalau begitu mengapa peristiwa ini tercatat sebagai kalendar gerejawi dan layak kita peringati setiap tahun ?
- Peristiwa ini meyakinkan sekali lagi tentang peristiwa kebangkitan fisik Tuhan Yesus. Latar belakang pemikiran orang Yahudi tentang kebangkitan adalah kebangkitan fisik yang sama dengan fisik manusia sekarang (Ayub 19:25-27). Lain lagi dengan orang Yunani yang punya pemikiran bahwa saat manusia mati, maka tubuh jasmani selesai, lalu dimulailah era rohani yang imortalitas selamanya. Kedua pendapat ini dipatahkan dalam kekristenan. Tubuh yang dibangkitkan adalah tubuh kebangkitan seperti yang dimiliki Tuhan Yesus, yang berbeda kualitasnya dengan tubuh manusia sekarang ini.
- Tujuan perintah Yesus supaya tidak meninggalkan Yerusalem
- Mengoreksi kesalahan kosep para murid mengenai pemulihan kerajaan Israel pada konteks masa itu.
Tuhan Memberkati.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar