Sempat tersirat suatu kebanggaan bila ternyata jemaat Tuhan sekarang sudah menyadari pentingnya melayani Tuhan. Biasanya jemaat selalu didorong-dorong untuk melayani, tetapi untuk yang satu ini malah sebaliknya, bila tidak diberi pelayanan malah marah.
Betulkah sikap 'menuntut' pelayanan seperti ?
Terpikir oleh saya, kira-kira apa ya motivasi melayani ?
Melayani supaya mendapat berkat, sehingga kalau orang tidak melayani akan kehilangan berkat ?
Secara umum ada beberapa motivasi (sesuatu yang menggerakkan seseorang melakukan sesuatu):
- Motivasi Ketakutan (Fear Motivation), yaitu motivasi karena adanya rasa takut. Orang mau melakukan sesuatu karena takut akan adanya paksaan atau tekanan dari berbagai pihak. Ia takut akan akibatnya jika ia tidak melakukan hal itu.
- Motivasi Imbalan (Incentive Motivation), yaitu motivasi karena adanya imbalan (intensif). Imbalan ini bisa berupa pujian, prestise, promosi atau penghargaan.
- Motivasi Sikap (Attitude Motivation), yaitu motivasi yang berhubungan erat dengan tujuan-tujuan yang bersifat pribadi, bukan dari luar. Bentuk ini juga disebut Motivasi Diri (Self Motivation).
Dalam bukunya yang berjudul Master Builders, Bob Gordon menyatakan bahwa pada umumnya dalam melakukan sesuatu kita, orang-orang Kristen dimotivasi oleh hal-hal berikut :
Darimana motivasi itu timbul? Pada umumnya ada tiga sumber motivasi :
- Biogenesis – yaitu keberadaan orang itu sendiri. Sejak awal orang seperti ini memang sudah aktif dan agresif. Ia mampu membangun motivasi diri dengan baik. Orang seperti ini memiliki prinsip hidup yang amat kuat, dan rasa percaya diri yang amat besar.
- Sosiogenetis – yaitu lingkungan sekitar. Seorang anak akan makan lebih banyak jika ia diletakkan di tengah-tengah lingkungan orang lain yang juga sedang makan dnegan lahapnya. Orang yang tidak mampu berbahasa Inggris “dipaksa” untuk bisa mengguna-kan bahasa itu jika ia diterjunkan di tengah lingkungan yang berbahasa Inggris.
- Teogenesis – yaitu dari Tuhan, sifatnya supranatural. Contoh yang sangat jelas adalah motivasi Rasul Paulus dalam memberitakan Injil (Kisah 26:19)
Motivasi Alkitabiah
Setelah kita memahami hakekat pelayanan, pertanyaan berikutnya adalah “apa yang bisa membuat seseorang mau melayani?” Saya melihat setidaknya ada 5 (lima) hal yang dapat memotivasi kita melayani Tuhan.
- Motivasi Ketaatan, yaitu ketaatan untuk melakukan perintah Tuhan yang meme-rintahkan kita agar melayani Tuhan dan sesama, yaitu membuat orang yang kita layani semakin mengasihi Tuhan dengan segenap hati, jiwa dan kekuatan (Mat. 22:37-39).
- Motivasi Kasih, yaitu kasih akan sesama seperti yang dimiliki oleh Tuhan Yesus sendiri ketika Ia melihat orang banyak “lelah dan terlantar seperti domba yang tidak bergembala” (Mat. 9:36), terlebih kepada mereka yang masih terhilang dalam dosa. Setiap jiwa amat berharga di hadapan Allah.
- Motivasi Keteladanan, yaitu kerinduan meneladani apa yang Tuhan Yesus lakukan saat Ia berkata bahwa Ia datang untuk melayani (Mrk. 10:45). Bahkan Ia mengatakan bahwa kita dimampukan melakukan pekerjaan yang lebih besar dari yang dilakukan-Nya (Yoh. 14:12).
- Motivasi Regeneratif, yaitu melihat ke depan, dimana masa depan gereja dan kekristenan ada di tangan orang-orang yang kita layani sekarang. Kita harus menghasil-kan keturunan ilahi (Mal. 2:15), serta mewariskan iman yang hidup itu kepada generasi yang kemudian (2 Tim. 1:5).
- Motivasi Eskhatologis, yaitu melakukan tindakan preventif agar mereka tidak menjadi generasi yang rusak, sebagaimana yang diingatkan oleh Rasul Paulus tentang kondisi zaman akhir (2 Tim 3 : 1 - 5)
Amin